Aku Ngga Tahu Mau Nulis Apa, Coba Aja Baca :)

Akuntansi. 
Dengar istilah itu apa yang ada dipikiran kalian ?


" Akuntansi dekat dengan uang. "
" Akuntansi itu bidangnya anak IPS atau Fakultas Ekonomi. "
" Akuntansi itu isinya debet, kredit, dan balance."
"Akuntansi isinya angka semua."


Dan kalau lebih rajin lagi mengutip pengertian Akuntasi dari buku,
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran, dan pelaporan kegiatan keuangan perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan yang diperlukan oleh  pihak - pihak tertentu tentang informasi suatu perusahaan.

Ribet? Singkatnya, Akuntansi itu mencatat dan melaporkan keuangan suatu perusahaan.

Oiya tadi aku bilang Akuntasi itu bidangnya anak IPS atau Fakultas Ekonomi. 
Itu benar.

Tapi faktanya, ada juga kok anak jurusan IPA (di SMA) yang ikut club ekonomi - Akuntansi.
Ngga ada larangan untuk siswa memilih club yang berbeda dari jurusannnya.
Semua tergantung minat dan kemampuan siswa itu sendiri. 
Di sekolahku gitu sih.

Ada yang pernah dengar kalimat seperti ini ngga ya ?
"Pelajaran "A" ngga selevel sama pelajaran "B", beda kasta lah."

Dengar begitu, aku cuma berpendapat,
"Pelajaran adalah bagian dari Ilmu. Dan Ilmu adalah suci. Semua Ilmu itu sama, tidak mengenal kasta karena semua berasal dari Tuhan. Tuhan tidak mengenal kasta bukan ?"

Dalam ajaran agamaku,  Hindu.
Dewi Saraswati adalah Dewi dari ilmu pengetahuan. 
Ilmu pengetahuan itu suci, dilambangkan dengan kelopak bunga teratai.

Tentang kasta, hhmm...kenapa Ilmu jadi ada kastanya ?
Bagiku, Ilmu apapun sama. Jika kita mempelajari dengan baik maka akan bermanfaat bagi diri kita. Mungkin seseorang mengatakan kasta pada suatu Ilmu, karena tingkat kesulitan suatu Ilmu. 

Bukankah sering kita dengar "pembedaan" antara Ilmu IPA dengan IPS ?

  • Kalau memang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) itu mudah. Kenapa tidak semua orang pandai Ekonomi, Akuntansi, Kebumian, Sosial-Politik ?

  • Lalu, kalau memang Ilmu Pengetahuan Alam itu susah, kenapa ada orang - orang yang juara (misalnya) Kimia ?

Bagiku ngga ada kasta dalam memandang Ilmu. 
Kita, manusialah yang memberi "kasta" tersebut pada suatu Ilmu.
Tergantung minat manusia mau mempelajari Ilmu yang mana. Pilih yang disuka, dipelajari, dan memanfaatkannya untuk kehidupan ini.

Manusia dengan keegoisannya karena Ilmu yang diplih kemudian mengatakan Ilmu tersebut "kasta" yang tinggi. Aku rasa justru keegoisan manusialah yang mengatasnamakan Ilmu, untuk memberi "kasta" pada dirinya agar orang lain melihat.

Kasta dalam kehidupan sosial aja banyak yang menentang, sekarang ditambah "kasta" dalam Ilmu. Tambah rumit dunia.

Kalau ditanya apa pelajaran (Ilmu) yang aku suka ?
  • Aku akan jawab semua pelajaran aku suka. 
Tapi akan ada yang mencibir, duh bilang aja deh kalo ngga suka, misalnya Matematika/Fisika.
Sebenarnya aku memang diberatkan dengan menghitung dalam pelajaran tersebut. Tapi hikmah dari pelajaran tersebut adalah belajar untuk sabar, teliti, dan kritis.

Terus ditanya lagi, apa pelajaran yang ngga aku suka ?
  • Sebenernya, aku ngga suka semua pelajaran mending aku santai nonton Drama Korea :p wkwkkkkk
    Bercanda....
    aku akan jawab lagi semua pelajaran aku suka.
Tapi akan tetap ada yang mencibir, kalau suka semua ngapain mengeluh waktu dapat tugasnya ? hehhee...disaat capek dan jenuh manusia memang mengeluh.
Contohnya aku suka pelajaran sosiologi. Tapi aku ngga bisa jawab semua pertanyaan dengan tepat kalau aku ngga memahami teori sosiologi dengan baik.
Tapi hikmah yang aku dapat adalah masalah sosial ada untuk dipelajari dan Ilmu sosiologi diciptakan untuk menjadi solusi  masalah sosial.

Suka atau tidak sukanya kita terhadap suatu pelajaran yang merupakan cabang dari Ilmu tergabntung dari diri kita sendiri.
Tanyakan pada diri sendiri, 

"Apa kemampuan saya ? Kenapa saya memilih Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial ?"


Balik ke diri sendiri. Kebetulan kurikulum 2013 memprogamkan penentuan minat jurusan sejak kelas X (kelas 1 SMA). Tujuannya supaya generasi muda lebih mempersiapkan sejak dini minatnya. 
Bahkan kata "jurusan" diganti jadi "peminatan"
Kurang lebih artinya siswa memilih jurusannya sesuai minat dan bakat siswa itu sendiri.

Dan kenapa aku memilih IPS ?
Pemilihan jurusan di SMA atau pada kurikulum 2013 menjadi peminatan, ngga jauh dari apa yang jadi rencana siswa kedepannya. Mau lanjut ke (fakultas) mana?

Awalnya waktu SMP aku bercita - cita mau jadi Bidan. Tapi aku berpikir lagi kemudian mencari tahu apa dan bagaimana profesi seorang Bidan.
Sudah tahu dan mendapat informasi tentang profesi Bidan, lalu aku bertanya pada diri sendiri.

"Mampukah saya untuk menjadi seseorang yang dipanggil Bidan ?
Menjadi orang yang telaten, terampil, ramah, teliti, dan berani mengambil tindakan dalam kondisi darurat ?"
Hhmmm,... Kayaknya aku bukan orang yang cepat apalagi berani mengambil tindakan dalam kondisi darurat, aku perlu banyak berpikir  dan perlu orang lain. Nah kalo jadi Bidan, kayaknya ngga pas buat aku.

Lalu aku berpikir lagi apa sih profesi yang sesuai sama kepribadian aku ?

Aku pingin suatu profesi yang simple, ngga habisin banyak waktu kesana kemari, tetap bisa enjoy, tetap bisa tampil cantik, ngga didikte banyak orang, bisa ketemu banyak orang dan bersosialisasi (bercakap - cakap), terus juga penghasilannya menjamin untuk masa mendatang.

Bukannya materialistis, tapi bukankah suatu profesi yang dipilih nantinya, bisa memberi penghasilan dan jaminan di masa depan ?
Siapa sih yang ngga mau hidup santai, profesionalitas, dan memiliki penghasilan cukup?
Semua orang juga pingin, asalkan jangan menghalalkan segala cara.

Nah, saran dari orang tua adalah Perpajakan.
Waktu SMP denger kata Perpajakan atau Pajak, langsung inget Gayus Tambunan. Kebetulan waktu itu lagi panas - panasnya kasus suap Gayus Tambunan.

Yah suap? Korupsi ?
Dulu begitu sempitnya pandangan aku tentang Perpajakan.
Menjelang SMA aku mulai ngerti apa itu Perpajakan dan bagaimana profesi sesungguhnya.

Singkat cerita, pas dikasi data untuk memilih peminatan (jurusan).
Aku maju mundur mau pilih IPS.
Kenapa ?

Terlepas dari yang kata orang IPS itu kelasnya anak berandal lah, kelasnya anak yang "ngga rajin belajarlah..." dan yang buruk lainnya.
Tapi aku ingat lagi, apa tujuan aku kedepannya. Kalau memang mau Perpajakan, ya sejak dini aku harus belajar dari dasarnya. Supaya lebih mudah mengerti dasarnya yaitu Akuntansi.

Dan image buruk IPS yang aku dengar dari orang - orang malah jadi motivasi bagaimana tetap bisa menjadi siswa yang berprestasi apapun latar belakangnya. 
Pintar - pintarlah membawa diri jangan sampai terpengaruh atau dipengaruhi orang yang dapat merugikan diri sendiri.

Aku rasa, jurusan IPS memang sesuai minat dan bakat aku.
Aku orang yang lebih suka menghafal, paling ngga suka dengan suatu hal yang menuntut logika aja, aku lebih suka membaca sesuatu dan menemukan faktanya,. 
Walaupun begitu aku ngga pernah nyesel dan kapok belajar biologi, fisika, dan kimia di SMP.
Malah aku kangen belajar ketiga pelajaran itu.

Aku suka praktek di Lab.IPA, terus hafalin rumus fisika apalagi hitungin energi potensial "kelapa jatuh" hehhhee...inget banget sampai sekarang Ep = m x g x h. Benar ngga ?
Kalau salah tolong koreksi ya, udah 2 tahun ngga belajar fisika.

Kalau Biologi, aku masih bisa belajar sedikit dari buku pelajaran temen - temenku di kelas IPA :)

Sebenernya inti dari omongan aku apa ya ?
Hhhmm, intinya sih gini :

"Ilmu tidak mengenal kasta, Penyebutan kasta berasal dari keegoisan manusia terhadap apa yang ia pilih dan apa yang tidak ia pilih."

"Semua Ilmu itu suci dan sama. Tergantung bagaimana manusia mempelajari dan memanfaatkannya sesuai jalan dharma (jalan yang tepat)."

"Jangan cuma dengerin apa kata orang. Coba cari apa faktanya. Tapi jangan juga cuma dengerin diri sendiri dan ngga mau dengerin orang lain. Karena itu bisa bikin diri sendiri egois tanpa peduli apa fakta dari orang lain."

Sekaligus Tips buat kalian, adik - adik yang mau memilih jurusan di SMA.
Jangan memilih jurusan karena gengsi atau "katanya orang...."

Tanya diri sendiri dan temuin apa bakat dan minat yang kamu punya. Dan gali lebih dalam lagi potensi minat dan bakat diri kamu, ada tiga pilihan : IPA, IPS, dan Bahasa (walaupun ngga semua SMA punya jurusan Bahasa).

Serius dan tekun dalam menjalani proses dari Ilmu yang kamu pilih. Jangan setengah - setengah. Jangan dengerin kata orang soal ini itu.
Tapi dengerin kata orang untuk hal yang ngga kamu tahu, tanyakan pada orang yang berpengalaman dan orang yang tepat.


Uda deh, aku bingung dari tadi ngomong apa.
Kayaknya banyak kata - kata yang mungkin typo.
Maklum aja, ini nulisnya apa yang ada dipikiranku selama ini.
Daripada diem "disudut" mending aku sharing di sini.
Entah ada yang baca atau engga.

Kalau kamu baca sampai kata - kata ini.
Aku cuma bisa bilang makasi udah luangin waktu untuk baca dan maaf kalo bikin pusing bacanya, 

hahhhaa,,,,semoga mengerti apa yang aku maksud :)

See you soon :)

Comments

Jangan lupa subcribe